Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!




Sejarah Konservasi di Indonesia

Kamis, 21 Februari 2013

Kegiatan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang ada di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita, yang dimulai dari jaman Kerajaan Nusantara, jaman penjajahan Belanda, jaman penjajahan Jepang dan jaman kemerdekaan.


A. Zaman Kerajaan Nusantara
     Secara Implisit pada jaman Kerajaan Nusantara tidak banyak arsip tertulis mengenai konservasi sumber daya alam, tetapi secara eksplisit tindakan konservasi tercermin dalam pola perilaku masyarakat dalam berhubungan dengan alam yang merupakan warisan turun-temurun. Saat itu masyarakat mempercayai kekuatan alam, mistikfikasi benda-benda, juga memiliki prinsip membangun harmonisasi antara manusia dengan alam. Alam dianggap suci, raja-raja melakukan ritual dan pemujaan terhadap penguasa alam, dewa-dewa dan roh-roh leluhur. Salah satu contoh bahwa masyarakat pada jaman kerajaan telah melakukan upaya konservasi adalah tertuang dalam Prasasti Malang (1395), hal ini adalah wujud kebijakan konservasi masa Kerajaan Majapahit. Bunyi dari Prasasti Malang, bila diartikan adalah sebagai berikut :
"Pemberitahuan kepada seluruh satuan tata negara si parasama di sebelah timur Gunung Kawi, baik di timur atau di barat batang air (Berantas); diberitahukan kepada sekalian Wedana, Juru, Bujut, terutama kepada Pacatanda di Turen. Bahwa telah kita perkuat perintah Seri Paduka Batara Partama Iswara, yang ditanam di Wisnubawana dan begitu pula perintah Seri Paduka yang ditanam di Kertabuana, berhubungan dengan kedudukan satuan tata negara si parasame Katiden yang meliputi sebelas desa. Oleh karena masyarakat itu berkewajiban mengamat-amati padang alang-alang di lereng Gunung Ledjar, supaya jangan terbakar, maka haruslah ia dibebaskan dari pembayaran pelbagai titisara. Selanjutnya masyarakat dilarang menebang pohon kayu dari hutan kekayu dan memungut telur penyu dan getan, karena larangan itu tidak berlaku padanya. Juga tidak seorang jua pun boleh melakukan di sana peraturan larangan berupa apa jua. Apabila keputusan raja ini sudah dibacakan maka Desa Lumpang haruslah menurutnya. Demikianlah diselenggarakan pada bulan pertama pada tahun Saka 1317."

  Serta masih banyak lagi kegiatan dari masyarakat pada jaman kerajaan yang pola perilakunya mencerminkan adanya upaya konservasi.


B. Jaman Penjajahan Belanda

      Selama periode tahun 1714 sampai 1889, ada dua peristiwa yang menjadi tonggak konservasi. Pertama adalah tahun 1714, saat itu seorang anggota Dewan Hindia Belanda yang bernama C. Chastelein (1657-1714) yang sangat tinggi moralnya, dengan surat wasiat tertanggal 13 Maret 1714 memberikan kebebasan kepada sesama umatnya yang beragama Katholik dan mewariskan kepada mereka dua bidang Persil dekat Depok, dengan syarat lahan itu tidak boleh dipindah tangankan. Hutan seluas 6 hektar yang ada diatasnya tidak boleh dijadikan lahan usaha tani. Peristiwa Kedua pada tahun 1889, Kawasan Hutan Alam Cibodas dikukuhkan sebagai Cagar Alam seluas 280 Ha berdasar usulan Direktur Lands Plantentuin (KBR Bogor), untuk penelitian flora hutan pegunungan meluas hingga Gunung Gede-Pangrango pada tahun 1925. Pada saat itu juga terjadi pertentangan antara kelompok perlindungan alam dengan pemerintah Hindia Belanda, yaitu Kegiatan ekploitasi terhadap burung-burung di daerah Ternate. Sehingga pada tahun 1897 atas desakan kelompok perlindungan alam, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan aturan tentang pembatasan perdagangan binatang liar (satwa liar). Banyak produk hukum yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bentuk upaya perlindungan terhadap sumber daya alam di Indonesia, diantaranya adalah :

  1. Perlindungan burung cendrawasih dan burung-burung lain yang menarik (Staatblad 497 - Oktober 1909 dan Staatblad 594 - Desember 1909).
  2. Undang-undang perlindungan bagi mamalia liar dan burung liar tahun 1910 (Ordonnantie tot Bescherming van sommige in het levende Zoogdieren en Vogels).
  3. Peraturan perlindungan binatang-binatang liar tahun 1931 (Dierenbeschermings verordening), penetapan 36 jenis satwa dilindungi.
  4. Ordonansi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa tahun 1932 (Natuur Monumenten en Wildreservaten Ordonantie) yang kemudian diganti menjadi Peraturan Perlindungan Alam (Staatblad 167/1941) sampai akhir pendudukannya di Indonesia, Belanda telah menetapkan lebih dari 70 Cagar Alam di Indonesia.



C. Jaman Penjajahan Jepang

      Berbeda dengan Belanda, pemerintah Jepang yang menduduki Indonesia tidak memiliki perhatian yang penuh terhadap upaya konservasi. Jepang lebih mengurusi hutan jati yang telah ditanam oleh belanda sejak berpuluh-puluh tahun sebelumnya. Tetapi sampai akhir pendudukan jepang luas lokasi yang ditetapkan sebagai cagar alam adalah 3 juta hektar pada 117 lokasi yang tersebar di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan pulau lain.


D. Jaman Kemerdekaan
      Upaya perlindungan alam dimulai sejak tahun 1947, penunjukan Bali Barat sebagai suaka alam atas prakarsa Raja-raja Bali Sendiri. Pada tahun 1950, Jawatan Kehutanan RI menempatkan seorang pegawai khusus untuk urusan perlindungan alam saat itu petugas diberi tugas untuk mengusut perburuan badak di Ujung Kulon. Pada tahun 1952 dibentuk Lembaga Pengawetan Alam (LPA) bagian dari Pusat Penyelidikan Alam KBR Bogor). Sedangkan tahun 1956, Jawatan Kehutanan membentuk Bagian Perlindungan Alam (BPA).

Sekilas Tentang Koservasi


Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya (KSDAHE) adalah pengelolaan sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. 
Kawasan Konservasi adalah bagian dari wilayah daratan atau lautan yang perlu dan secara sengaja disisihkan dari segala bentuk eksploitasi untuk dilindungi dan dimanfaatkan secara bijaksana sesuai dengan fungsinya, sehingga terjamin keberadaannya bagi generasi saat ini dan masa yang akan datang. Kawasan konservasi merupakan salah satu upaya konservasi keanekaragaman hayati secara in-situ. Indonesia memiliki sumberdaya alam hayati yang melimpah. Pertambahan penduduk yang meningkat dengan cepat, maka diperlukan pula sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papannya. Maka terjadi eksploitasi dan pemanfaatan yang cenderung berlebihan. Pemanfaatan sumberdaya alam yang kurang bijaksana dan adanya bermacam-macam gangguan serta ancaman terhadap kelestarian alam membuat keberadaan sumberdaya alam terancam habis. Gangguan dan ancaman tersebut misalnya berupa pencemaran lingkungan, perburuan liar, pemanfaatan secara berlebihan, perambahan hutan, dan lain-lain. 

Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui tiga kegiatan pokok, yaitu : 

1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan, 
2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, 
3. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Peringatan Hari Bumi 2010 bersama SEKBER PECINTA ALAM SUMBAR

Tips Persiapan mendaki gunung

Jumat, 23 Desember 2011

Tips Persiapan mendaki gunung Bagi sebagian orang, mendaki gunung adalah kegiatan yang tidak berguna. Selain kedinginan dan kelelahan, risiko yang bakal dihadapi juga cukup besar. Banyak cerita para pendaki gunung yang tewas karena berbagai hal. Di antaranya jatuh ke jurang dan mati kedinginan. Namun, bagi para petualang mendaki gunung menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Di sini, mereka bisa berjalan menusuri rimba, melewati jurang yang terjal, dan mendaki bukit. Dengan aktivitas ini pemandangan alam yang tergelar di jagad raya bisa dinikmati dengan puas. Sebelum melakukan pendakian sejumlah persiapan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Perbekalan, perlengkapan, dan yang penting badan yang sehat. Dan, untuk mendapatkan perlengkapan pendakian saat ini banyak toko yang khusus menjual itu. Tinggal pilih sesuai dompet, mau merek lokal atau asing. Ada tas punggung besar (carril), kantong tidur (sleeping bag), topi gunung, dan sandal gunung. Persiapan Pendakian Bagi para petualang, mendaki gunung adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, dengan melakukan kegiatan ini, maka seseorang bisa menyaksikan keindahan alam yang luar biasa di puncak gunung. Belum lagi dengan pemandangan yang bisa ditemui di sepanjang jalur pendakian. Namun mendaki gunung tetap memerlukan persiapan khusus, baik teknis maupun fisik. Sebab jika tidak, maka bisa jadi mendaki gunung akan menjadi kegiatan yang sangat tidak menyenangkan.Bahkan lebih dari itu, tanpa persiapan khusus, seorang pendaki bisa mengalami celaka. Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain: 1. Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter (Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut), atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi. 2. Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki. 3. Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras. 4. Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan. 5. Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu. 6. Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas. 7. Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang. Kesiapan Mental Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya. Untuk mengetahui keadaan mental seseorang dalam kondisi fit atau tidak memang tidak mudah. Tentunya yang lebih memahami keadaan mental ini adalah diri kita sendiri. Kesiapan mental secara pribadi akan sangat berpengaruh pada kondisi tim. Jika kesiapan mental tidak dalam kondisi fit alangkah baiknya jika tidak memaksakan diri. Kesiapan Fisik Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan (sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya). Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya. Beberapa perlengkapan atau bekal yang harus dibawa saat mendaki gunung adalah : * Carriel atau tas besar untuk menampung seluruh perbekalan dan peralatan yang dibutuhkan * Matras. Fungsinya adalah untuk alas duduk saat beristirahat sejenak.Matras juga bisa digunakan untuk pelapis di dalam carriel agar terlihat lebih rapi. * Jas hujan. Alat ini sangat diperlukan terutama untuk mengantisipasi jika turun hujan saat pendakian. Sebab seringkali cuaca di gunung kurang bersahabat dan turun hujan yang cukup lebat. * Tenda.Alat ini digunakan ketika para pendaki hendak beristirahat dalam waktu yang cukup lama. Tenda juga bisa melindungi para pendaki saat terjadi hujan atau angin kencang. * Kantung tidur atau Sleeping bag.Alat ini berfungsi untuk menyelimuti saat tidur di gunung.Selain itu juga bisa digunakan sebagai alas tidur. * Alat penerangan, seperti senter, lilin, batere cadangan, lampu badai. Dengan adanya alat penerangan yang memadai, maka kegiatan mendaki di malam hari bisa berjalan dengan lancar. * Topi, sarung tangan, kaos kaki tebal, sepatu khusus. Sepatu khusus ini diperlukan karena medan di pegunungan beda dengan medan di daerah yang datar sehingga memerlukan sepatu yang khusus. * Pakaian hangat seperti jaket, kaus lengan panjang dan celana panjang kasual dengan bahan yang kuat dan nyaman pakai. * Alat-alat P3K, suplemen makanan, makanan instan/kalengan, dan minuman mineral. Ketersediaan makanan yang cukup akan mampu memberikan energi yang cukup pula saat mendaki. * Golok tebas, pisau lipat, dan teropong. Yang tidak kalah pentingnya adalah alat perekam (kamera atau handycam) untuk mendokumentasikan kegiatan selama pendakian Kesiapan Administrasi Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju. Kesiapan Ketrampilan dan Pengetahuan Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC (emergency medical care) praktis.

Manfaat Hiking yang Harus Anda Ketahui

Kamis, 22 Desember 2011

Tentu Anda tahu bahwa hiking adalah olahraga yang baik dan cara yang baik untuk mendapatkan kedekatan kita dengan alam, yang mampu menyeimbangkan antara kebutuhan jasmani dan kebutuhan batin. Hal ini merupakan salah satu manfaat dari 1000 manfaat yang Anda dapatkan saat melakukan hiking. Ketika Anda berjalan kaki, Anda membantu membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik!

* Mengatasi Obesitas

Hiking adalah cara super untuk menurunkan berat badan. Dari perkiraan 210 juta penduduk Indonesia tahun 2000, jumlah penduduk yang overweight diperkirakan mencapai 76.7 juta (17.5%) dan pasien obesitas berjumlah lebih dari 9.8 juta (4.7%). Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa overweight dan obesitas di Indonesia telah menjadi masalah besar yang memerlukan penangan secara serius. Rutinitas kehidupan kita, terjebak di kantor, di depan komputer, berselancar di internet ini adalah bom waktu yang membunuh kita.

Dengan melakukan hiking, pada hakikatnya menggerakkan seluruh anggota badan. Hal ini berfungsi menjadi pembakar lemak yang ampuh untuk mengatasi obesitas.

* Mencegah Penyakit Jantung

Berdasarkan data yang dimiliki Yayasan Jantung Indonesia, 17 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Sebuah rutinitas berjalan teratur sangat mengurangi kemungkinan masalah jantung Anda. Penelitian demi demi penelitian menunjukkan bahwa secara teratur, latihan ringan semacam hiking meningkatkan peluang Anda mengalami penyakit ini kemungkinan sangat kecil.

* Penurunan Kolesterol

Hiking dan berjalan meningkatkan kolesterol baik HDL yang membantu menyingkirkan kolesterol jahat. Hal ini pada gilirannya akan mengurangi peluang Anda untuk masalah jantung.

* Menurunkan Tekanan Darah

Pergi hiking dengan track menanjak, 30 menit setiap hari adalah semua yang diperlukan untuk menurunkan tekanan darah. Tekanan darah rendah berarti kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

* Mengurangi Stres dan Depresi

Obat alami tubuh anda seperti endorfin dan adrenalin yang dilepaskan ketika hiking dan bahan kimia ini memiliki efek positif alami pada tingkat stres Anda.

* Meminimalkan penurunan aktivitas fisik

Jika Anda masih berusia muda, Anda tidak perlu mengalami penurunan aktivitas fisik. Dengan tetap aktif, otot-otot Anda tetap kuat. Ketika Anda beranjak tua, tubuh Anda akan melemah, tetapi melakukan hiking dengan teratur membantu meminimalkan itu.

* Mencegah Osteoporosis

Hiking membantu meningkatkan kepadatan tulang dan kekuatan, membantu mencegah hilangnya kalsium dan kemungkinan patah tulang dari penyakit ini.

* Udara yang lebih baik

Hiking ke alam dengan kondisi udara yang segar sangat baik untuk kita hirup.

* Mencegah Diabetes

Hiking dapat mengurangi jumlah insulin Tipe I diabetes. Tipe II diabetes dapat membalikkan jalannya diabetes dengan olahraga, diet, dan penurunan berat badan.

* Mengobati Arthritis (kelainan sendi)

Sebuah program latihan teratur seperti hiking dapat menguntungkan kebanyakan orang yang telah didiagnosis mengalami dan sedang diobati untuk arthritis. Berjalan mungkin latihan terbaik karena memperkuat otot dan meningkatkan dukungan.

*Mengurangi nyeri punggung

Duduk di komputer atau meja terlalu lama dapat menyebabkan nyeri punggung. Orang yang berjalan biasanya melaporkan penurunan yang signifikan dalam nyeri punggung. Hiking lebih baik dari berlari maupun olahraga aerobik lainnya karena di dalam hiking, menempatkan stres jauh lebih sedikit pada tubuh Anda dan membantu membangun kekuatan inti tubuh.

*Gerakan aerobik yang melatih semua anggota tubuh

Hiking adalah latihan aerobik yang meningkatkan kebugaran keseluruhan fisik, menggunakan otot kaki, otot inti tubuh, dan paru-paru.

* Percaya diri

Berbagai tempaan alam yang menerpa sepanjang perjalanan hiking Anda seperti medan yang berat, cuaca alam yang ekstrim dan rintangan lainya dapat membangun rasa percaya diri Anda dalam apa yang dapat Anda lakukan. Biasanya pada momen tersebut kita cenderung optimal dalam menumbuhkan potensi diri.

* Wawasan yang bertambah

Dengan menguasai keterampilan hikinh, akan memperluas wawasan Anda di berbagai macam hiking seperti mountaineering, backpacking, panjat tebing dan kegiatan luar ruangan padang gurun.

* Penyegaran kembali

Efek psikologis menghabiskan waktu di alam sekitarnya adalah positif dan kuat. Waktu yang dihabiskan di jalan akan memperbaharui Anda untuk kinerja yang lebih baik dalam pekerjaan Anda dan kembali hidup di dunia nyata.

Masih banyak lagi manfaat yang kita dapatkan dengan melakukan hiking. Apa manfaat yang Anda rasakan?


Rinjani Mountain

Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (dpl), merupakan gunung api dengan panorama yang indah dan memiliki danau kaldera langka.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. DR. Emmy Suparka di Mataram, mengatakan bahwa keindahan dan keterkenalan Danau Segaraanak yang merupakan kaldera Gunung Rinjani sudah merebak hingga mancanegara.
Banyak wisatawan dalam negeri dan mancanegara yang rela mendaki Gunung Rinjani hanya semata-mata ingin menyaksikan sendiri keindahan serta keajaiban danau kaldera Segaraanak.
Ermmy Suparka mengatakan bahwa nampaknya fakta tersebut menyadarkan berbagai pihak untuk tidak tinggal diam, kemudian muncul kesadaran untuk mengelola kegiatan pendakian Gunung Rinjani yang merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci setinggi 3.805 meter dpl.
Saat ini berbagai organsisasi pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) seperti Pemprov NTB, dinas pertambangan dan energi serta dinas kebudayaan dan pariwisata bersinergi di bawah satu forum yang dikenal dengan nama Badan Pembina Trekking Rinjani (BPTR).
Hasilnya cukup menggembirakan Gunung Rinjani mendapat dua penghargaan tingkat dunia yaitu Word Legacy Award dari Conservation International dan National Geographic Traveler 2004 untuk kategori Destination Stewardship dan Tourism for Tomorrow Award dari Word Travel and Tourism Council tahun 2007.
Prestasi yang telah diraih BPTR yang melibatkan masyarakat lokal dan kepentingan yang lebih besar dalam hal konservasi lingkungan gunung berapi serta potensi ilmu pengetahuan geologi atau vulkanologi yang dimiliki Gunung Rinjani.
Dari semua itu yang membawa Gunung Rinjani sebagai kandidat Geopark untuk diusulkan ke badan PBB yang membawahi bidang pendidikan, kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan (Unesco).
Kalau itu berhasil, kata Emmy, maka Gunung Rinjani merupakan geopark pertama di Indonesia dan yang kedua di Asia Tenggara setelah Pulau Langkawi, Malaysia dan yang ke-58 di dunia.

Rinjani Mountain